Minggu, 19 Juli 2009

PINTU TERTUTUP - SARTRE



Inez:

Melupakan yang lain? Mustahil. Aku merasakan kehadiranmu, di setiap lubang kulitku. Keheninganmu bersorak-sorak di telingaku. Kau bisa memaku mulutku, memotong lidahmu - tapi kau tidak bisa meniadakan kehadiranmu di sini. Apa kau bisa menghentikan pikiranmu? Aku dengar dia berdetak bagai jam dan aku yakin kau juga mendengar bunyi pikiranku. Bisa saja kau berdiam diri di atas sofamu, tapi kau ada dimana-mana dan setiap bunyi yang sampai padaku sudah kotor karena kau jaring terlebih dahulu.Kau sudah mencuri mukaku. Kau tahu itu, sedangkan aku tidak. Dan bagaimana tentang dia, tentang Estelle? Dia juga sudah kau curi dari aku. Sekiranya dia hanya bersama aku, kaukira dia akan memperlakukan aku seperti itu? Angkat tanganmu dari mukamu! Aku tidak akan membiarkan kau senang diam - terlalu menguntungkan buat kau. Kau duduk di sana bersamadi seperti orang yogi, dan biarpun aku tidak melihat dia aku merasakannya dalam tulangku - bahwa dia memperdengarkan suara-suara, untuk kepentinganmu - bahkan desir gaunnya - bahwa ia melemparkan senyuman yang tidak kau lihat.... Aku tidak mau terima. Biar aku memilih nerakaku sendiri. Aku lebih suka memandang matamu dan berkelahi berhadap-hadapan dengan kau.

Tidak ada komentar: