Kamis, 28 Agustus 2008

More About Me!!! (English Version)


I am Sabina Thipani. Usually they call me Sabina or Fafa. But because I don’t want to waste my time explaining why it is Fafa while my full name is Sabina, so I often say Fafa if they ask my name.

I like everything dealing with band, book, writing, and film. I ever join a band. I can play music although it is not as good as rock star you see on TV. I hope someday I can have a punk band because until now, I never have a punk band. Punk rock (include punk emotion, melodic punk, pop punk) is my most favorite music. In my opinion, punk rock is strong, idealist, and cool. I listen to MCR, FOB, Avril Lavigne, NFG, Simple Plan, Netral, SID, Endang Soekamti, and other punk bands. Punk always makes me feel full of spirit and touched in the same time.

I always like to read. My most favorite book is Harry Potter and of course J.K. Rowling one of my favorite writer. I think she can create a new world (magic world) with many new rules. She is very detail. I do not know where she gets her imagination. Maybe she ever really felt what happen in Harry Potter book, but I do not think it is possible. Harry Potter is also the first book ever made me cry.

I think I am an idealist girl. I am not sure I am idealist or I am on the way to be an idealist girl. I said that because I think it is hard to be an idealist girl. You need more than a principle but also commitment.

Choosing English Education Program make people wonder. This program make people sure than someday I will be a teacher although actually there are still many other job possible They said the salary of the teacher is very low. We can’t deny that money is important nowadays, but what is more important than become happy and through what we really like? I choose this program because I like English and want to be a professional in English, so I finally can share what I will get to people. I hope someday I can teach them who can’t go to school because of the economical reason freely.

Beside a teacher, I want to be a lecturer and a writer but my craziest dream is still rock star. Hehehe…It is as hard as what you imagine. For me, singing my own song in front of five people has been great, because art is how we connect what we feel to people who have the same feeling with us no matter how many people appreciate our work.

Rabu, 20 Agustus 2008

"Lebih Jauh Mengenai Gue" (ROCKER CENGENG)

Seorang gadis yang masa kecilnya diisi dengan manjat pohon, maen di sawah, mandi di sungai sekali waktu, balap sepeda keliling desa, dan macem-macem kegiatan “Bolang” laen, pas SMP harus pindah ke Palembang dan ninggalin masa kanak-kanaknya yang petakilan itu.

Nah, di Palembang inilah si cewek kenalan sama punk rock. Satu aliran musik keturunan rock yang dinamis dan punya ciri pelakunya spikey. Pokoke, anak beranak musik yang namanya punk ini disukai sama cewek ini. Mulai dari punk emotion, pop punk, melodic punk, punk rock, sampe punky suwito juga (eh, itu aliran musik bukan yah?)

Kecintaannya sama punk ini disebabkan oleh kecintaannya sama satu aktivitas yang disebut “ngeband”. Dia belajar gitar dari kelas 6 SD dan pas ngeband seringnya genjrengin gitar, betotin bass, sama nyanyi-nyanyi. Masalah gitar sama bass, dia bisa ya Mbak, Mas? Tapi nggak jago-jago amat gitu. Jadi dia nggak ngerti juga kenapa dia bisa dapet Bassist terbaik pas festival intern di sekolahnya. Dia paling PD kalo disuruh jadi vokalis, padahal dia nggak PD-PD amat orangnya. Pemalu banget malah, sampe-sampe kalo jadi vokalis temen-temennya bilang dia harus lebih energik.

Cewek yang warna favoritnya hitam ini juga idealis tuh. Menurutnya setiap keputusan kecil harus dipertimbangkan. Sekecil apapun (Sok “Soe Hok Gie” ya gue? Hehe... Gie salah satu film favorit gue). Banyak orang mempertanyakan alasannya masuk Pendidikan Bahasa Inggris. Ada yang bilang nggak menguntungan secara materi. Well, who knows what could happen? Nggak muna duit penting jaman gini, tapi bahagia itu jauh lebih penting. Ada yang bilang lebih bagus dia ambil dokter, ato farmasi, ato psikologi, pokoknya bukan guru karena dia bisa lebih dari itu. Waduh, jadi kita harus bodoh dulu baru jadi guru? Kalo semua guru Indonesia bodoh ato kalo semua orang pinter nggak ada yang mau jadi guru, gimana nasib anak cucu Indonesia, ya? Lagian masuk dokter mahal, lama lagi, mana dia ngeri buanget lihat darah. Dia nggak mau lagi berkutat dengan ilmu pasti karena menurut pengalamannya 2 tahun masuk IPA, dia lumayan bisa, nggak jelek-jelek amat, tapi dia nggak suka sesuka dirinya terhadap Bahasa-bahasa an (bahasa hewan ato bahasa planet kadang masuk itungan).

Dia juga pengen jadi dosen. Pengennya sih segala pekerjaan yang berhubungan sama ajar-ajar mengajar bahasa dia jabanin. Tapi ya nggak tahu kesampean ato nggak. Dia “pemimpi” berat ya? Hahahaha... Dahsyatnya, dia masih punya cita-cita laen. Karena hobi nulis dan akhirnya bisa punya blog sendiri (makasih Tor atas bantuan bikin blog ini. Hehehe...), dia juga pengen jadi penulis. Udah kelar sih novelnya, udah ditawarin ke penerbit. Tapi kok ampe sekarang belom terbit-terbit ya?? Ya udah kalo gitu: Novel ditolak ..... (Bukan! Bukan dukun yang bertindak. Gue kan masih percaya Tuhan) Novel ditolak, ya otak bertindak. Nulis-nulis tetep lah... . Walopun kayaknya ampe sekarang cuma kacamatanya aja yang mau baca tulisannya. Hoho...

Tapi ya, cita-cita terparahnya tetep aja: ROCK STAR. Nggak harus ngetop sejagad kok. Buatnya 5 ato kurang orang yang menikmati lagu karyanya sendiri itu udah membahagiakan. Yang paling penting adalah ngekspresiin diri lewat lagu-lagu entah ciptaan sendiri atau orang laen. Music is not her business, music is her life. Jadi sedikit apapun orang yang mau denger lagunya, yang terpenting adalah mengkoneksikan diri sama orang-orang senasib lewat lagu. Populer itu efek samping dari “jadi diri sendiri”.

Hueh! Tapi sengerock apapun rocker tetep manusia kan? (Ya eyalah... masa monyet. Kan aku nggak mau punya idola monyet walopun monyetnya ngerock) Jadi, cewek ini lumayan sensitif. Cenderung cengeng. Tapi nggak tahu belakangan ini terutama sejak dia pindah ke Jogja dan tinggal sendiri, dia jadi nggak segitu cengeng. Malah jadi susah nangis walopun sedih minta ampun. Wah, kenapa ini? Dia nggak mau jadi manusia sedingin kulkas. Sampe nggak bisa nangis kalo sedih banget. Apa itu pertanda kedewasaan ya? (Ngeles...)

Buatnya, sahabat itu berarti. Ke3 setelah Tuhan dan keluarga tentunya. Apalagi waktu jauh dari keluarga. Kerasa banget arti sahabat.

Nih cewek pendiem sih kalo baru-baru kenal, tapi nggak juga kalo udah akrab. Soalnya, dia nggak suka sendirian. Apalagi sendirian di tengah keramaian. Males banget, deh! Satu hal lagi yang bikin dia stress seperempat mati, nyari barang ilang yang penting dan mendesak, tapi barang itu nggak nongol-nongol juga.

Gitu deh segala sesuatu tentang cewek yang mempeng fotonya di blog ini dengan segala kegagapan teknologinya yang nggak bisa dibilang kecil. Hehehe...

Makasih banget untuk Mbak-mbak dan Mas-mas yang telah sudi membaca “Lebih Jauh Tentang Gue”. Apalagi kalo dibaca semua dari atas ampe bawah. Kalo cuma bagian terakhir ini yang dibaca nggak papa deh! (Awas ya? Pulang kemana? Entar tak beliin gado-gado!!!)