Sabtu, 06 Desember 2008

Kosong

Sudah. Sudah terlalu berisik.

Juga sudah terlalu lelah aku menari.

Sudah banyak aku tertawa.

Tapi ada yang tetap kosong.

Satu ruang di hati itu masih tetap kosong.

Kekosongan macam apa ini?

Aku mau keluar, tapi tak bisa.

Aku mau mengisinya, tapi tak kuasa.


Sudah serak aku bernyanyi

Terlalu banyak lagu mengitari dan tak ada yang mencukupiku.

Semuanya mewakili harapanku, tapi tak ada yang sedang terjadi padaku.

Aku tetap merasa berantakan.

Berantakan dan kosong.

Kekosongan macam apa ini?

Berjuta melodi yang kucipta tak dapat menambalnya.


Ah, apalagi air mata.

Sampai bosan aku keluarkan dia.

Kupikir bisa menyembuhkan kekosongan.

Tidak bisa juga.

Kekosongan macam apa ini?

Banjir air mata tak juga menghanyutkannya pergi.


Akhirnya aku diam.

Aku lelah mengusirnya.

Lelah. Sampai lelah aku berkutat dengan kosong…

Apa maunya si kosong?

Berjuta kata telah kugunakan untuk menggambarkannya.

Beragam pikir telah menawarkan analisanya.

Tak kumengerti. Tetap tak kumengerti.



Tidak ada komentar: